Selasa, 24 Desember 2013
Fakta Unik yang Hanya Ada Dinegara Jepang
Berikut ini adalah fakta dan hal-hal unik yang hanya akan kita temui  di  negeri Samurai ini. Mengapa? Karena di negeri lain tidak ada yang   menyamai tentunya…
1. Di Jepang, angka “4? dan “9? tidak disukai, sehingga sering tidak ada nomer kamar “4? dan “9?. “4? dibaca “shi” yang sama bunyinya dengan yang berarti “mati”, sedang “9? dibaca “ku”, yang sama bunyinya dengan yang berarti “kurushii / sengsara”.
2. Orang Jepang menyukai angka “8?. Harga-harga barang kebanyakan   berakhiran “8?. Susu misalnya 198 yen. Tapi karena aturan sekarang ini   mengharuskan harga barang yang dicantumkan sudah harus memasukkan  pajak,  jadi mungkin kebiasaan ini akan hilang. (Pasar Yaoya tulisan  kanjinya  berbunyi happyaku-ya atau toko 800).
3. Kalau musim panas, sinetron di TV seringkali nampilin hal-hal yang berbau seram (hantu).
4.  Drama detektif di TV, bunyi sirene (kyukyusha) biasanya muncul  pada  menit-menit awal. Di akhir cerita, sebelum perkelahian mati-matian   biasanya penjahat selalu menceritakan semua rahasia kejahatannya.
5. Cara baca tulisan Jepang ada dua :
* sama dengan buku berhuruf Roman alphabet, huruf dibaca dari atas ke bawah.
* yang kedua adalah dari kolom paling kanan ke arah kiri, sehingga bagian depan dan belakang buku berlawanan dengan buku Roman alphabet (halaman muka berada di “bagian belakang”).
* sama dengan buku berhuruf Roman alphabet, huruf dibaca dari atas ke bawah.
* yang kedua adalah dari kolom paling kanan ke arah kiri, sehingga bagian depan dan belakang buku berlawanan dengan buku Roman alphabet (halaman muka berada di “bagian belakang”).
6.  Kita (orang Indonesia) dan rekan-rekan dari Asia Tenggara lainnya   umumnya kalau memperkenalkan diri (jiko-shokai) sering memulai dengan   “minasan, konnichiwa” atau “minasan, konbanwa”. Mungkin ini karena   kebiasaan bahasa Indonesia untuk selalu memulai pidato dengan ucapan   selamat malam, dsb. Tapi ternyata janggal untuk pendengaran orang   Jepang, karena mirip siaran berita di TV. Seharusnya dimulai dengan   langsung menyebut nama dan afiliasi. Misalnya “Tanaka ken M1 no Anto   desu….dst.”, tidak perlu dengan “Minasan..konnichiwa…”
7.  Kesulitan pertama yang muncul dalam urusan administratif di  Jepang,  kalau ditanya nama keluarga anda apa ?, karena kita tidak ada  keharusan  di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara untuk  mencantumkan  family name.
8.  Kalau kita memperoleh undangan yang meminta konfirmasi hadir atau   tidak, biasanya kita harus mengirimkan balik kartu pos. Salah satu   manner adalah mencoret huruf ? pada pilihan : ??? /??. Juga mencoret   akhiran ? pada nama kita yang tercantum sebagai pengirim pada kartupos   tersebut. Ini adalah adat Jepang, agar kita selalu rendah hati, yang   ditunjukkan dengan menghindari/mencoret ? dan ? pada kartu pos balasan.
9.  Kalau kita membubuhkan tanda tangan, kadang akan ditanya orang  Jepang :  ini bacanya bagaimana ? Kalau di Jepang saat diperlukan tanda  tangan  (misalnya di paspor, dsb.) umumnya menuliskan nama mereka dalam  huruf  Kanji, sehingga bisa terbaca dengan jelas. Sedangkan kita biasanya   membuat singkatan atau coretan/paraf sedemikian hingga tidak bisa   ditiru / dibaca oleh orang lain.
10. Acara TV di Jepang didominasi oleh masak-memasak.
11. Fotocopy di Jepang self-service, sedangkan di Indonesia di-service.
12. Jika naik taxi di Jepang, pintu dibuka dan ditutup oleh supir. Penumpang dilarang membuka dan menutupnya sendiri.
13.  Tanda tangan di Jepang hampir tidak pernah berlaku untuk  keperluan  formal, melainkan harus memakai cap (hanko/inkan). Jenis hanko  di  Jepang:
* jitsu-in, adalah inkan yang dipakai untuk keperluan yang sangat penting, seperti beli rumah, beli mobil, dsb. Jenis ini diregisterkan ke shiyakusho (di patenkan).
* ginko-in, adalah jenis inkan yang dipakai untuk khusus membuat account di bank. Jenis ini diregisterkan ke bank.
* mitome-in, dipakai untuk keperluan sehari-hari dan tidak diregisterkan.
Jadi satu orang kadang memiliki beberapa jenis inkan, untuk berbagai keperluan.
* jitsu-in, adalah inkan yang dipakai untuk keperluan yang sangat penting, seperti beli rumah, beli mobil, dsb. Jenis ini diregisterkan ke shiyakusho (di patenkan).
* ginko-in, adalah jenis inkan yang dipakai untuk khusus membuat account di bank. Jenis ini diregisterkan ke bank.
* mitome-in, dipakai untuk keperluan sehari-hari dan tidak diregisterkan.
Jadi satu orang kadang memiliki beberapa jenis inkan, untuk berbagai keperluan.
14.  Naik sepeda tidak boleh boncengan (kecuali memboncengkan   anak-anak).
sepeda tidak boleh dipakai   boncengan, kecuali yang memboncengkannya berusia lebih dari 16 tahun dan   anak yang diboncengkan berusia kurang dari satu tahun dan hanya  seorang  saja yang diboncengkan. Bila dilanggar, dendanya maksimal 20  ribu yen.
sumber 
Related Posts : ada,
dinegara,
fakta,
hanya,
jepang,
unik,
yang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar